Adat ‘Seumapa’ Nyaris Hilang di Aceh
Generasi Muda Sudah Jauh dari Adat dan Syariat
Adat ‘seumapa’ nyaris hilang di Aceh. ‘Seumapa’ kerab digunakan pada acara hantaran linto (pengantin baru pria) atau dara baro (pengantin baru wanita). Adat tersebut sangat penting untuk dilestarikan mengingat generasi muda sekarang sudah jauh dari adat dan syariat dengan maksud untuk melestarikan kembali adat istiadat di Aceh MAA Kota Banda Aceh menggelar pelatihan Seumapa selama 2 hari di Aula Gedung C Pemerintah Kota Banda Aceh, Dengan mengahadirkan Nara sumber Drs. Ali Latief Staf ahli Bidang Keistimewaan dan Pakar Seumapa Abd.Samad dan nara sumber lain dari kalangan seniman Medya Hus dan Syech Min Cakra Donya, diharapkan kepada peserta setelah mengikuti kegiatan ini dapat mengangkat kembali tradisi adat seumapa di daerah Aceh.
Wakail Walikota Banda Aceh, Hj.Illiza Sa’aduddin Djamal dalam sambutannya mengungkapkan, ‘seumapa’ sebagai salah satu adat Aceh harus dilestarikan apalagi di dalamnya terkandung nilai edukasi. Selain itu, budaya berbalas pantun ini juga memberikan nasehat kepada linto dan dara baro.
“Ini penting untuk dilestarikan mengingat generasi muda sekarang sudah jauh dari adat dan syariat,” tegasnya. dalam amanat tertulis yang dibacakan staf ahli bidang keistimewaan Drs.M Ali Latief mewakili wakil walikota, Selasa (22/10).
Lebih lanjut wakil walikota berharap agar peserta pelatihan seumapa dapat lebih meningkatkan kreatifitas berbahasa dalam berseumapa. Hendaknya warga tidak hanya menghafal pantun ‘seumapa’ karena membutuhkan daya nalar dan kreatifitas tinggi. “Kita dituntut cepat dan kreatif, karena setiap daerah tentu punya kekhasan masing-masing dan bahasa seumapa juga harus disesuaikan dengan tempat dan kondisi suatu daerah,” ujarnya.
Guna melestarikan dan mewariskan adat “seumapa” yang hampir hilang, Majelis Adat Aceh Kota Banda Aceh menggelar pelatihan ‘seumapa’ yang diikuti 20 peserta dari 9 kecamatan di Kota Banda Aceh di aula gedung C Pemko.
Ketua MAA Kota Banda Aceh, Sanusi Husein mengatakan, tujuan dilaksanakannya pelatihan ‘seumapa’ adalah untuk mengajak masyarakat dan generasi muda Kota Banda Aceh untuk mengenal dan mengetahui adat-adat Aceh seperti ‘seumapa’, seraya juga mengajak masyarakat kota untuk senantiasa menggunakan bahasa santun dan beretika, tidak terkontaminasi oleh bahasa-bahasa tidak sopan.
Pelatihan dijadwalkan berlangsung selama dua hari, diikuti o20 peserta dari 9 kecamatan se-Kota Banda Aceh. Hadir pada kesempatan tersebut beberapa tokoh adat, tokoh masyarakat, dan unsur MAA Kota Banda Aceh.
Salam…Mohon maaf sblmnya… Boleh saya minta no.hp salah satu tokoh Seumapa di BandaAceh… Saya sangat perlu sekarang untuk kuliah… Terimakasih banyak atas pertolongannya…