MAA Kota Banda Aceh malakukan rapat kerja dengan Walikota Banda Aceh mengenai wacana Hari Adat
Sebagai salah satu upaya untuk melestarikan warisan indatu yakni adat istiadat Aceh, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman bakal mencanangkan Hari Adat. Satu hari kerja dalam sepekan nanti, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Banda Aceh diharuskan memakai pakaian adat Aceh. Termasuk menggunakan Bahasa Aceh dalam rapat-rapat.
Makanan dan camilan yang dihidangkan pun harus kuliner khas Aceh. Begitu kata Aminullah usai menggelar pertemuan dengan Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Banda Aceh Zainun Muhammad di pendopo pada hari ini. Terobosan tersebut, lanjutnya, dilakukan untuk melestarikan adat istiadat warisan endatu.
“Adat adalah marwah dan kebanggaan masyarakat Aceh. Jadi wajib kita rawat agar anak-cucu kita nanti tidak kehilangan arah,”
Menurut dia, adat istiadat Aceh yang berlandaskan syariat Islam merupakan benteng kokoh bagi generasi muda untuk menangkal dampak negatif globalisasi yang serba digital. Aminullah ingin anak-anak Banda Aceh menjadi hebat tanpa melupakan jati dirinya.
“Mereka bisa maju tanpa meninggalkan kearifan lokal. Think globally act locally, saya pikir itu motto yang tepat kita gunakan saat ini,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Hari Adat akan turut diberlakukan di sekolah-sekolah. “Selain pakaian dan bahasa daerah, mereka juga akan dikenalkan lagi dengan olahraga atau permainan tradisional yang notabenenya mengedepankan kekompakan dan kebersamaan dibanding game online misalnya,” ujarnya.
Sebagai payung hukum, dalam waktu dekat dirinya akan mengeluarkan Peraturan Wali Kota tentang Hari Adat. “Draf Perwalnya kita sudah punya, tinggal finalisasi, dan saya minta agar MAA segera menyiapkan SOP Hari Adat ini,” tandasnya.
Jika tak ada aral melintang, Hari Adat ini akan dicanangkan pada momen hari jadi Kota Banda Aceh ke-815 pada 22 April 2020 mendatang.