Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) melalui Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Adat, Drs. H. Ameer Hamzah mengatakan adat di Banda Aceh harus terus berkembang sesuai dengan syariat Islam.
“Adat di kota ini harus lebih berkembang dan maju karena Banda Aceh adalah daerah yang paling cepat tersentuh oleh modernisasi sebagai ibu Kota Provinsi Aceh, jangan sampai tenggelam oleh perkembangan modern,” kata Ameer, Selasa (11/8/2020) di Kantor MAA.
Ameer mengatakan, meskipun adatnya terus berkembang dan maju tapi harus sesuai dengan agama atau syariat Islam di Aceh. “Seperti kata pepatah adat bak po teumeureuhom hukom bak syiah kuala artinya sesuai dengan agama,” kata Ameer.
Selain itu, Ameer menjelaskan adat yang berkembang juga jangan sampai kaku. Misalnya ada anak perempuan yang ke warung kopi untuk buat tugas atau kuliah itu jangan dibatasi.
“Seharusnya yang dibatasi itu waktunya, karena tidak semua orang ada uang untuk beli kuota, apa lagi yang kuliah online di masa Covid-19 ini tapi dengan adanya internet di warkop sudah membantu mereka dan mereka harus betul-betul belajar setelah itu langsung pulang,” jelas Ameer.
Ameer berharap, zaman boleh saja modern asal adat Aceh tidak akan terlupakan di masyarakat Kota Banda Aceh.
“Kita boleh maju dan modern tapi tidak boleh melupakan adat dan budaya Aceh, kalau ini bisa dipertahankan di Kota Banda Aceh maka kota ini akan mendapatkan kejayaan tentunya dengan kekentalan agama dan adat yang kuat,” kata Ameer.(Rid/Hz/toeb)